Singkil – Personel Polres Aceh Singkil Lakukan sosialisasi penting dalam upaya pencegahan Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) yang di wilayah hukum Polres Aceh Singkil. Desa Lipat Kajang, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil. Rabu, 29 Mei 2024.
Sosialisasi Karhutla ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengajak mereka berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Sosialisasi yang dilakukan oleh Personel Polres Aceh Singkil mendatangi berbagai desa dan komunitas di wilayah. Mereka akan memberikan informasi penting mengenai bahaya Karhutla, cara pencegahan, dan tindakan yang harus diambil dalam situasi darurat.
Selain itu, juga akan diberikan informasi mengenai aturan dan sanksi yang berlaku terkait dengan pembakaran hutan dan lahan ilegal. Karena Membakar hutan dan lahan kini dianggap sebagai tindak pidana yang serius, dan para pelaku dapat dihukum dengan penjara hingga 10 tahun serta denda sebesar 10 miliar rupiah, sesuai dengan UU RI No. 18 Tahun 2014 Pasal 48 Ayat 1.
Kasie Humas Polres Aceh Singkil IPTU Eska A. Simangunsong, S.H. Menyampaikan, “pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mencegah Karhutla. Kami berharap dengan sosialisasi ini, masyarakat dapat lebih paham mengenai risiko kebakaran hutan dan lahan serta tahu bagaimana melaporkan kejadian yang mencurigakan. Kolaborasi antara polisi dan masyarakat sangat diperlukan dalam menjaga kelestarian alam Aceh Singkil,”ujar Kasie Humas.
Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan dan lahan serta menjalankan aktivitas sehari-hari dengan penuh tanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan demikian, diharapkan Aceh Singkil dapat terhindar dari ancaman Karhutla dan menjaga keindahan alamnya.
Polres Aceh Singkil tetap mengingatkan seluruh masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan secara sembarangan, karena tindakan tersebut dapat merusak lingkungan, mengancam kehidupan flora dan fauna, serta berpotensi merugikan banyak pihak. Dalam upaya menjaga keamanan dan kelestarian Aceh Singkil, kolaborasi antara polisi, masyarakat, dan pihak terkait sangat didiperlukan.